Gaharu news,Com - Sekolah Dasar GMIT Hutu yang berlokasi di Desa Maubesi, Kecamatan Rote Tenggah, Kabupaten Rote Ndao, saat ini menghadapi kondisi yang sangat memprihatinkan. Dengan infrastruktur jalan yang buruk dan bangunan sekolah yang rusak parah, sekolah ini sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah untuk segera menyediakan gedung pembelajaran yang baru dan layak guna meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Kondisi gedung sekolah ini mengalami kerusakan berat akibat badai Seroja yang melanda pada tahun 2021. Hal ini sangat mengganggu proses belajar mengajar di sekolah. Berdasarkan pantauan media pada Sabtu (10/08/24), atap gedung yang rusak parah serta plafon yang bolong menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi para siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. Kekhawatiran akan kemungkinan atap gedung roboh sewaktu-waktu juga menambah beban psikologis para pengajar dan siswa.
Kepala Sekolah Dasar GMIT Hutu, Ida Farida Jamida, S.Pd, mengungkapkan bahwa gedung sekolah yang rusak dan mengkhawatirkan ini sangat memerlukan bantuan dari pemerintah dalam bentuk pembangunan gedung sekolah permanen yang baru. Hal ini penting untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan para siswa serta guru. Meskipun kondisi gedung sangat memprihatinkan, sebagai Kepala Sekolah, Ida tetap berusaha memberikan motivasi kepada para guru untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar bagi anak didik.
“Kondisi sekarang, tiga ruangan bisa dikatakan rusak total, dan dua ruangan lainnya terpaksa tetap digunakan meskipun lantainya sudah rusak total. Memang ada guru yang mengeluh, tapi saya selalu memberikan arahan agar tetap mengajar dan tidak menjadikan ruangan yang rusak sebagai alasan,” kata Ida.
Selain masalah gedung, SD GMIT Hutu juga mengalami kekurangan tenaga pengajar. Dengan jumlah murid sebanyak 119 siswa, sekolah ini hanya memiliki 9 orang guru, di antaranya 6 ASN dan 3 guru honorer. Kekurangan tenaga pengajar khususnya pada mata pelajaran PJOK, kelas 1, dan muatan lokal semakin memperparah kondisi pendidikan di sekolah ini.
SD GMIT Hutu merupakan satu-satunya sekolah dasar di Desa Maubesi dan menjadi harapan bagi masyarakat setempat untuk menciptakan generasi yang cerdas dan beretika, asalkan didukung dengan sarana dan gedung sekolah yang memadai.
Lebih lanjut, Ida menjelaskan bahwa bangunan sekolah ini sudah mulai rusak sejak tahun 2013, dan diperparah lagi oleh Badai Seroja. Namun, hingga saat ini belum ada perhatian dari pemerintah Kabupaten Rote Ndao. Kondisi yang memprihatinkan ini juga berdampak pada ketersediaan fasilitas seperti meja dan kursi yang sangat terbatas, serta tidak adanya ruang guru, perpustakaan, dan ruang olahraga.
Freditson Fangidae, salah satu guru senior di SD GMIT Hutu, menambahkan bahwa pihak sekolah sudah berulang kali mengirim surat kepada dinas terkait, tetapi hingga saat ini belum ada respons. Demi kenyamanan guru dan siswa, Freditson yang juga menjabat sebagai PJ Desa Persiapan Lidaloak, sangat berharap pemerintah segera memberikan perhatian yang serius terhadap SD GMIT Hutu.
*Penulis Rudi Mandala*